Senin, 29 November 2010

Sarasehan Sahabat Peternak dengan Kelompok Ternak kulon Progo

LSM Sahabat Peternak (SP) bekerjasama dengan LPEMD (Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa) Kulonprogo mengadakan Sarasehan Kelompok Ternak Se- Kab Kulonprogo yang dihadiri oleh kelompok ternak perwakilan masing-masing kecamatan. Kegiatan ini bertajuk “Mencari Solusi Permasalahan Peternak Lokal Menghadapi Kebijakan Impor dalam Menuju PSDS 2014” yang bertempat di Gedung Kaca Kompleks Kantor Bupati.

Dalam kesempatan momentum tersebut hadir pembicara dari pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan
(Ir. Nursyamsu Hidayat) dan dari Dosen Fak Peternakan UGM (Yuni Erwanto, Ph.D) yang dimoderatori oleh Direktur LSM Sahabat Peternak Tasik Aji Prabowo, SKH.  Pak Nursyamsu menyampaikan beberapa kondisi peternakan Kulonprogo, yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan, tetapi dengan adanya penurunan harga sapi yang sangat merosot menjadikan peternak kewalahan menghadapinya, karena dengan semakin menurunnya harga sapi, biaya produksi ternyata semakin meningkat. Selain itu minimnya pemahaman peternak akan kondisi ini, walaupun memang ini adalah permasalahan secara nasional dan dampaknya sangat dirasakan sekali oleh kalangan peternak local. Dalam pemaparannya ada beberapa solusi dari dinas yang ditawarkan kepada kelompok ternak, sehingga bisa mendongkrak kembali harga sapi dan kelompok bisa mengembangkan lagi komoditasnya lebih baik. Yakni dengan cara memakai sistem timbangan berat badan ketika menjual sapi di pasar hewan, tidak hanya perkiraan peternak ataupun pembeli sehingga bisa mendapatkan harga yang sesuai. Selain itu petenak diajak untuk mengembangkan komoditasnya dengan mencoba memakai pola integrated farming system, yakni memadukan potensi lain dalam sektor peternakan, misal dengan pengolahan kotoran sapi untuk tanaman dan hijauan pakan ternak, amoniasi jerami padi yang bisa tahan lama untuk pengganti hijauan, dan lain-lain yang lebih mengarah ke agribisnis. Selain itu pola kemitraan juga diharapkan untuk dicoba dimasing-masing kelompok, dan dapat membantu mengambangkan permodalannya. Pak nursyamsu mengatakan kerjasama dari berbagai pihak baik pemerintah dalam hal ini dinas, swasta, peternak dan LSM sangatlah dibutuhkan dalam upaya mengembangkan peternakan local, dan kembali ke potensi lokal wilayah.

 
Sedangkan pembicara kedua Pak Yuni Erwanto lebih menjelaskan dari sisi akademisi dan kondisi secara global di Indonesia, sehingga peternak bisa merasakan bahwa permasalahan yang dihadapi ini juga dihadapi oleh peternak diwilayah yang lain. Sungguh sangat ironis memang negeri yang sangat besar ini ternyata konsumsi daging per hari masih sangat rendah dibandingkan Negara lain seperti Malaysia.Ditambah dengan permasalahan merosotnya harga sapi ternyata tidak diimbangi dengan turunnya harga daging, dimana harga daging masih sangat tinggi sehingga semakin merugikan para peternak. Dari pemaparan beliau, menyarankan kepada peternak untuk pengelolaan managemen sapi secara professional dengan terus adanya pembinaan dari pemerintah.  
Dari pemaparan materi, peserta cukup antusias dalam menaggapi hal ini, seperti bagaimana kemudian memanajemen pakan yang kian hari kian susah, bantuan social yang bisa diakses, dsb. Sarasehan ini ditutup dengan presentasi dari SP tentang program selanjutnya, yakni akan adanya pendampingan dari LSM untuk pengembangan peternak local, managemen kesehatan dan pakan, serta berbagai penyuluhan sehingga dari LSM dan pemerintah sama-sama bersinergi untuk mengembangkan potensi local yang berdaya guna untuk kesejahteraan rakyat. 


oleh: Tasik Aji Prabowo,SKH
Direktur LSM Sahabat Peternak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar